Korupsi di RS Takalar Diminta Jangan Tebang Pilih

INILAH.COM, Makassar - Kasus korupsi penggunaan dana tranpsortasi ranjang hibah dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk Rumah Sakit (RS) Padjongga Daeng Ngalle di kabupaten Takalar tengah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Makassar. Seiring dengan itu mahasiswa asal Kabupaten Takalar meminta agar kejaksaan tidak tebang pilih dalam kasus tersebut.

Pernyataan mahasiswa asal Kabupaten Takalar ini disampaikan saat berunjukrasa di halaman PN Makassar, Jalan Kartini, Selasa (29/5/2012). Mereka menilai, terjadi tebang pilih pada kasus penyalahgunaan APBD Kabupaten Takalar tahun 2010 sebesar Rp532 juta.

Sejauh ini terdapat empat terdakwa yakni dua orang mantan Direktur RS yakni Hidayati dan Syarifuddin, serta dua orang mantan bendahara di RS yang sama.

" Kami meminta agar semua oknum yang terlibat dalam kasus ini diperiksa, jangan ada tebang pilih. Masih ada orang yang bertanggungjawab dalam kasus ini, tetapi bebas berkeliaran di luar sana," jelas Zulkifli perwakilan mahasiswa Takalar.

Dalam kasus ini, Tata Usaha RS Takalar, Martini dituding terlibat karena posisinya sebagai penanggungjawab penerimaan barang, tidak tersentuh sedikitpun.

Untuk diketahui, RS Padjonga pada tahun 2010 mendapatkan hibah tempat tidur elektronik sebanyak 85 unit dari Jusuf Kalla. Namun, tidak disertai dengan biaya angkut. Karena itu, Direktur RS kala itu menggunakan dana APBD untuk mengangkut ranjang tersebut dari kota Makassar menuju kabupaten Takalar yang jaraknya sekitar 60 kilometer.

Yang menjadi sorotan, tidak adanya alokasi anggaran untuk pengangkutan sesuai penggunaan APBD untuk tahun 2010 lalu. Serta, tingginya biaya pengangkutan yang mencapai ratusan juta itu. Menurut mahasiswa, penggunaan dana untuk transport mestinya bisa diminimalkan.

Sementara itu, Kuasa hukum salah seorang Terdakwa Nurhidayati, Nasruddin Pasigai menuturkan, saat itu kliennya melakukan pembayaran transpor untuk bantuan tempat tidur itu, berdasarkan instruksi dari Bupati Takalar, Ibrahim Rewa. [ton]

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Korupsi di RS Takalar Diminta Jangan Tebang Pilih"

Post a Comment

KOMENTAR FESBUKER