Jembatan Sompu, sebuah jembatan kecil yang terletak di poros Jl.Jalaluddin Karaeng Tojeng, Kelurahan Kala’birang Kecamatan Patallassang, Kabupaten Takalar. Jembatan itu dikeramatkan warga Takalar sampai sekarang, apabila ada pengantin yang lewat, akan mendapat masalah. Karena itulah pengantin dilarang melewati jembatan ini.
Apabila dilihat sekilas tak ada yang istimewa terhadap jembatan tersebut. Panjangnya hanya sekitar 5 meter, yang menghubungkan daerah Sompu dan daerah Sompu Raya. Di bawahnya ada sebuah sungai kecil yang lebih menyerupai parit, yang apabila musim kemarau airnya hampir kering, dan hanya nampak sebagai sungai apabila di musim penghujan. Di sisi kiri jembatan itu telah ada sebuah rumah tinggal dan sebuah kantor PLN, yang pada sisi sungai ditanami puluhan pohon pisang, sedangkan di sisi sebelahnya lagi hanya hamparan tanah kosong, dan tak jauh dari situ ada sedikit rimbunan pohon dengan sebatang pohon lontar yang berdiri menjulang tinggi. Di bawah pohon lontar itu, melintang sebuah batang pohon beringin yang sudah tumbang akibat dimakan usia.
Masyarakat di kota Pattallassang, Takalar, umumnya meyakini mitos yang berkembang mengenai jembatan itu. Mereka meyakini bahwa apabila ada sepasang pengantin yang lewat di jembatan itu, akan mengakibatkan bencana bagi pasangan pengantin tersebut. Bencananya berupa perpisahan yang diakibatkan perceraian ataupun salah satu dari mereka akan meninggal dunia. Jadi masyarakat di sekitar situ, apabila akan mengantar pasangan pengantin, mereka rela mencari jalan yang memutar menghindari jembatan itu, walaupun cukup jauh jaraknya dari tujuan mereka. Tak diketahui sejak kapan mitos itu berkembang, yang jelasnya kepercayaan itu melekat di hati masyarakat setempat hingga saat ini.
Ada beberapa pasangan pengantin yang sebelumnya tidak mempercayai mitos tersebut dan tetap melewatinya ketika mereka menikah dulu, dan benar sebab akhirnya mereka cerai dengan berbagai sebab, walaupun sebab perceraiannya hanya masalah sepele saja. “Pokoknya pasangan itu kalo bukan pisah mati, mereka pisah cerai. Intinya pernikahan mereka tidak langgeng” ujar Wawan (36) ketika ditemui BugisPos.com di sekitar jembatan itu.
Warga di sekitar jembatan itu, meyakini ada sebuah kerajaan jin disekitar jembatan, yang berpusat di rimbunan pohon di sebelah kanan jembatan. Menurut mereka, apabila malam telah menjelang, di sekitar jembatan itu seperti ada keramaian dan aktifitas, padahal sesungguhnya di situ termasuk lengang apalagi di malam hari. Menurut keterangan seorang paranormal yang dihimpun BugisPos.com , di sekitar jembatan Sompu itu dikuasai kerajaan jin yang bernama kerajaan jin Paraiangang. Kerajaan jin tersebut merupakan salah satu kerajaan jin yang terbesar di Kabupaten Takalar. Kerajaan jin ini menguasai swilayah hingga kota Takalar.
Menurut informasi dari seorang paranormal setempat, kerajaan jin ini dipimpin oleh seorang Ratu jin yang sangat berkuasa. Ratu jin tersebut memang belum memiliki pasangan, sehingga dia sangat cemburu apabila ada pasangan pengantin yang melewati daerahnya. Jadi apabila ada pasangan pengantin yang melalui tempatnya, maka bala tentaranya akan segera mengikuti pasangan tersebut. Apabila salah satu pasangan pengantin tak dapat dia celakai, maka dia akan menyumpahi pengantin tersebut. Sebagai efek kelakuannya itu, dia diberi hukuman oleh Tuhan sangat sulit mendapatkan pasangan. Itulah makanya kejadian di jembatan Sompu terus berulang hingga saat ini.
Penampakan jin jembatan Sompu itu biasanya muncul berupa wujud ular besar yang tubuhnya seperti hanya sepotong. Kemunculannya biasa untuk memberi tanda legitimasi kekuasaannya semata. Jadi bukan untuk menakuti orang seperti anggapan kita selama ini.
Untuk menetralisir kekeramatan jembatan Sompu, dapat dilakukan dengan meminta izin apabila melewatinya dan yang terutama adalah menyandarkan jiwa kita kepada Tuhan semata, dengan menekankan dalam kalbu bahwa rezeki, jodoh dan kematian adalah milik Tuhan, bukan milik jembatan (hx/ali/awing)
0 Response to "Jembatan Keramat di Takalar, Pengantin Dilarang Lewat"
Post a Comment