Tak Tahan Diselingkuhi, Istri Bunuh Suami

TEMPO.CO, Makassar - Farida, 45 tahun, menganiaya suaminya hingga tewas di rumah mereka di Desa Mangadu, Kecamatan Mangarombang, Takalar, akibat tak tahan diselingkuhi. Peristiwa itu terjadi Minggu lalu, tetapi baru diketahui setelah jasad korban ditemukan tergeletak di samping Markas Polsek Bontonompo, Gowa, Selasa lalu.

Sebelum dibuang, jasad korban dibawa ke Maros. “Karena khawatir tidak ada yang mengenal korban, pelaku membuang jasad suaminya di Gowa,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polres Gowa, Ajun Komisaris Andry Lilikay.

Korban bernama Abdul Kadir itu adalah pegawai negeri di kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Takalar. Satuan Reserse dan Kriminal Polres Gowa menangkap istri dan dua anak korban setelah ditemukan bercak darah di mobil korban.

“Awalnya istri korban mengatakan tidak mengetahui asal darah tersebut. Namun setelah didesak, akhirnya dia mengakui bahwa dirinya telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya,” kata Kelapa Setreskrim Polres Gowa, Ajun Komisaris Anwar.

Dua anak korban diperiksa sebagai saksi. “Mereka hanya diminta oleh ibunya untuk menyembunyikan peristiwa ini,” kata Anwar.

Dalam pengakuan kepada polisi, Farida mengatakan dirinya terlibat perkelahian dengan korban. Ia lalu memukulkan batu berulang-ulang ke kepala suaminya. Tindakan nekat dilakukan karena dia kesal suaminya memiliki wanita simpanan dan sering menganiaya dirinya.

Farida bersama dua anaknya saat ini masih ditahan dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Gowa. Karena peristiwa terjadi di Takalar, setelah diperiksa, tersangka diserahkan ke Polres Takalar. Jenazah Abdul Kadir sendiri telah dimakamkan di Desa Mangadu, Takalar, kemarin.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Tak Tahan Diselingkuhi, Istri Bunuh Suami"

Post a Comment

KOMENTAR FESBUKER