Dinkes Sunat Honor Bidan

TAKALAR, FAJAR -- Sejumlah bidan di Takalar mengeluhkan pemotongan honor yang mereka terima. Bisanya mereka menerima Rp660 ribu per sekali persalinan. Kini mereka hanya menerima Rp425 ribu.
Pemotongan ini berlangsung sejak awal 2012. Kabarnya pemotongan dilakukan Dinas Kesehatan Takalar. 

"Honor mereka sudah sedikit, harus dipotong lagi," kata Wakil Ketua DPRD Takalar, Sulaiman Rate, Minggu 13 Mei.

Sulaiman mengatakan, banyak bidan yang tak berdaya dengan adanya pemotongan tersebut. Para bidan mengaku takut untuk melaporkan pemotongan tersebut lantaran khawatir dengan nasib mereka.

"Setelah kami cek di lapangan, memang banyak yang tidak tahu untuk apa pemotongan honor mereka," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Takalar dr Grace V Dumalang yang dikonfirmasi terpisah, mengaku tidak tahu menahu adanya pemotongan honor bidan tersebut. Sejauh ini, belum ada laporan yang masuk mengenai perihal tersebut.

"Setahu saya, tidak ada pemotongan honor bidan. Tapi kalau ada dari pihak kami yang melakukannya, saya akan cari tahu apa maksudnya dan menindaknya," jelas Grace.

Salah seorang staf di Puskesmas Pattallassang, Syahreni, membenarkan adanya potongan. Saat dirinya menjabat sebagai staf yang diperbantukan bendahara Jampersal di Dinas Kesehatan, pemotongan tersebut memang benar adanya. Syahreni juga menyebut pemotongan tersebut diketahui oleh bidan. Namun, hanya sebesar Rp20 ribu per satu kali persalinan.

"Pemotongan itu juga sudah kita sosialisasikan kepada seluruh bidan," papar dia. Pemotongan tersebut, lanjutnya, juga atas sepengetahuan Dinas Kesehatan. Pemotongan honor bidan dilakukan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Itu bukan pemotongan, tapi setoran PAD," tandasnya. (yuk/sap)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Dinkes Sunat Honor Bidan"

Post a Comment

KOMENTAR FESBUKER