Golkar Takalar Minta Petunjuk Syahrul
MAKASSAR, UPEKS--Tensi unjukrasa kekecewaan setelah Natsir Ibrahim (Nojeng) terdepak di bursa calon bupati Golkar, mulai mereda.
Bahkan isu santer beredar di Takalar, kalau Nojeng saat ini mulai melunak dengan keputusan DPP Golkar, yang menunjuk Burhanuddin Baharuddin sebagai calon bupati Takalar dari Golkar.
Beberapa kalangan di Takalar menilai, besar kemungkinan, Nojeng akan tunduk pada keputusan partai. Ketua Bappilu Partai Golkar Takalar, Muhiddin Mursali, yang dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini Nojeng belum memberikan jawaban pasca keputusan DPP.
Tapi meskipun demikian menurut dia, Nojeng selaku kader Golkar pasti akan tetap tunduk pada ketentuan yang ditetapkan DPP. "Belum ada keputusan dari Nojeng, beliau masih di Jakarta. Kita tunggu saja keinginannya, karena beliau kader Golkar. Partai maunya Nojeng jadi Calon Wakil Bupati (Cawabup), tapi Nojeng secara pribadi belum ada keputusan. Namun, saya kira beliau sebagai kader, pasti akan tunduk pada ketentuan DPP," katanya via telepon selular, Jumat (25/5).
Tambah dia, dada boleh panas, tapi otak tetap harus dingin. Harus memikirkan yang lebih besar. Nojeng itu kader Golkar, apalagi Ketua DPD II Golkar Takalar. "Masa dia mau begitu, dia juga pasti akan memikirkan teman-teman dan bagaimana di partai. Tapi kita belum tahu keputusan beliau, karena itukan haknya. Insya Allah, Senin sudah ada keputusan. Karena Minggu kita adakan rapat internal partai," janjinya.
Hal sama diungkapkan Sekretaris DPD II Partai Golkar, Alamsyah Demma bersama pengurus Golkar Takalar, saat menemui Ketua DPD I Golkar Takalar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di rumah jabatan (Rujab) Gubernur. Alamsyah menegaskan, Golkar Takalar tetap solid dan tidak ada perpecahan.
"Memang terjadi riak, tapi tidak mengatasnamakan lembaga, melainkan perorangan. Sikap kami dari awal sudah tegas. Kemenangan Pak Syahrul di Takalar adalah harga mati. Jadi, kalau ada yang mencederai maka kami akan lawan," tegasnya.
Alamsyah menambahkan, kedatangannya menemui Syahrul bersama pengurus DPD II Golkar lainnya, merupakan bukti Syahrul dan keluarga besar Golkar di Takalar tidak ada yang memisahkan. "Sampai sekarang, kami belum tahu. Apakah insiden itu terjadi karena perintah Nojeng atau bukan. Karena, saat itu Nojeng sedang tidak ada di Takalar. Kami diberi waktu satu minggu untuk melakukan rekonsiliasi dengan tahapan-tahapan yang ada," akunya.
Rombongan pengurus Golkar yang datang menemui Syahrul kemarin, adalah Sekretaris Golkar Takalar, Alamsyah Demma, Koordinator Wilayah (Korwil) 1, Nawir Rahman, Korwil 2, Mukhtar Maluddin, dan Korwil 3 Bactiar Rauf. Selain itu, turut serta pengurus MKGR, Kosgoro, para pimpinan partai Golkar tingkat kecamatan (Pincam) serta sejumlah kepala desa.
“Pincam yang hadir antara lain dari Galesong Utara, Sanro Bone dan Patalassang,” kata Alamsyah Demma. “Ini perlu kami sampaikan bahwa Golkar di Takalar tidak pecah apalagi dalam proses mengawal Syahrul jadi gubernur periode kedua. Kami datang kesini minta petunjuk, sebab kami merasa tersinggung dengan aksi kemarin,” jelasnya.
Sementara Ketua DPD I Golkar Sulsel, Syahrul YasiN Limpo, mengaku sudah terbiasa menghadapi konflik seperti ini. Jika ada yang berupaya melawan aturan, akan dilawan. “Kalau ada gelombang, berselancarlah menembus gelombang itu. Saya tegaskan hanya ada satu perintah," ujar Syahrul seraya berjanji akan mengunjungi Takalar pekan depan.
Sebelum menetapkan Burhanuddin Baharuddin, tambah dia, telah dilakukan survei. Bahkan, untuk Kabupaten Takalar dilakukan enam kali survei oleh tiga lembaga. "Golkar itu paling ketat mekanismenya. Sebelumnya, keduanya sudah menandatangani kesepakatan. Siapa yang tinggi surveinya, dia yang jadi bupati dan yang rendah jadi wakil. Makanya, saya kaget," akunya.
Sumber : http://www.ujungpandangekspres.com
pasti akan berpaket bur 01 & nojeng 02
ReplyDelete