Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, berharap tidak ada lagi yang mencoba memperkeruh situasi di Takalar, dengan cara memprovokasi Natsir Ibrahim Dg Nojeng. Syahrul menegaskan, kedatangan Nojeng bersama sejumlah fungsionaris Golkar Takalar, menemuinya Sabtu pekan lalu, adalah isyarat telah cairnya segala persoalan.
“Mudah mudahan tidak ada lagi yang memprovokasi Nojeng di Takalar,” ucap Syahrul. Nojeng datang ke kediaman SYL ditemani sejumlah pengurus Golkar Takalar dan kerabat. Di hadapan SYL, Ketua Fraksi Golkar DPRD Takalar ini menjelaskan bahwa dirinya siap menerima putusan DPP Golkar, termasuk bila berpasangan dengan Burhanuddin di Pilkada Takalar.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ulah sekelompok pendukungnya yang melakukan aksi perusakan serta pembakaran alat peraga Golkar. Usai bertemu SYL, Nojeng selanjutnya mengumpulkan dan memberi penjelasan kepada pendukungnya di Takalar.
SYL sendiri mengaku dapat memahami konstelasi politik di Takalar pascapenetapan DPP Golkar. Hanya saja mantan Bupati Gowa dua periode ini berharap tidak ada lagi yang memprovokasi Nojeng untuk menolak putusan DPP. “Sekarang semua sudah cair, jangan lagi yang memprovokasi Nojeng,” pintanya lagi.
SYL juga merespons rencana berpaketnya Nojeng
dengan Burhanuddin Baharuddin. Sementara itu Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel Arfandi Idris, Minggu (27/5) mengatakan, peluang Nojeng untuk mendampingi Bur sangat besar karena memang hasil surveinya tertinggi setelah Burhanuddin. “Apalagi ada kesepakatan yang dibuat di DPP peraih survei kedua diprioritaskan untuk posisi wakil,” katanya.
dengan Burhanuddin Baharuddin. Sementara itu Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel Arfandi Idris, Minggu (27/5) mengatakan, peluang Nojeng untuk mendampingi Bur sangat besar karena memang hasil surveinya tertinggi setelah Burhanuddin. “Apalagi ada kesepakatan yang dibuat di DPP peraih survei kedua diprioritaskan untuk posisi wakil,” katanya.
Tentang kemampuan kerja sama antara Bur dan Nojeng tentu akan diatur secara ke dalam. Mengenai dosa politik dengan pembakaran alat peraga Golkar dan SYL yang dilakukan tim Nojeng, mantan sekretaris Golkar Sulsel itu menegaskan bahwa kontesnya tentu berbeda.
“Apalagi kita tidak boleh menjustifikasi bahwa tindakan itu atas perintah Nojeng, sebab perlu pembuktian,” imbuh Arfandi.
Ketua Bappilu Golkar Takalar H Muhiddin Murshali dan Ketua Tim Pemenangan H jabir Bonto mengatakan, posisi calon kosong 01 yang ditarget pihaknya selama ini, adalah bagian dari dinamika politik. “Selama ini memang kami beserta seluruh pengurus Partai Golkar Takalar telah berjibaku mengejar posisi calon bupati, tetapi apa yang menjadi keputusan dan rekomendasi yang dilahirkan oleh DPP adalah sebuah keputusan yang mutlak kita terima dan kita junjung bersama sama,” kata Muhiddin
Sementara Burhanuddin Baharuddin yang dikonfirmasi Minggu (27/5) mengatakan, terkait hasil rekomendasi dari DPP Partai Golkar yang menetapkan dirinya sebagai calon bupati dan HM Natsir Ibrahim sebagai calon wakil bupati Takalar, sebagai kader Golkar yang baik, dirinya harus taat dan loyal terhadap putusan partai. “Kami sudah buat perjanjian. Selain itu saya kira kalau dua kekuatan besar ini bersatu, jelas akan memperkecil kemungkinan terjadinya gesekan di tahapan pilkada ini nantinya,” kata Burhanuddin.
Ibrahim Belum Menyerah
Mantan Ketua DPD II Golkar Takalar yang juga Bupati Takalar Ibrahim Rewa dikabarkan tetap melawan putusan DPP Golkar yang merekomendasikan Burhanuddin Baharuddin sebagai calon bupati Takalar Oktober 2012 mendatang. Perlawanan Bupati Takalar dua periode ini tersirat saat melakukan komunikasi dengan sejumlah petinggi parpol di Jakarta.
Selain itu, Ibrahim juga memberi isyarat tengah mempersiapkan menantunya, Ahmad Dg Se’re untuk maju sebagai calon bupati di Pilkada Takalar.
Ahmad Dg Se’re tidak menampik adanya permintaan dari sejumlah kalangan termasuk mertuanya untuk maju di Pilkada. Anggota Fraksi PPP DPR RI ini bahkan dikabarkan menjalin komunikasi dengan petinggi partai Demokrat, PAN dan PBB. Saat dihubungi lewat ponselnya, Sabtu (26/5) Ahmad Dg Se’re meminta semua pihak agar tetap bersabar. “Sabarki ndi insya Allah berdoaki saja,” ucapnya pendek. Isyarat ketiga, perlawanan itu ditunjukkan Ibrahim Rewa saat ia tidak turut mendampingi putranya, Natsir Ibrahim bersilaturahmi ke rujab gubernur.
Direktur media dan analisis PT Lingkaran Jurnal Indonesia (LJI) Dedy Alamsya menilai apa yang dituntut pendukung Nojeng sesuatu hal yang wajar. Alasannya karena Nojeng merupakan ketua partai. “Sangat ironis bila ketua partai tidak mendapat respons dari DPP,” ucap Dedy. Sumber
Sumber : http://www.localpoliticnews.com
0 Response to "SYL: Jangan Lagi Provokasi Nojeng"
Post a Comment