Ketua DPD II Partai Golkar Takalar, Natsir Ibrahim Dg Nojeng memberi penjelasan kepada wartawan usai bertemu Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Rujab Gubernur, kemarin.
MAKASAR– Kisruh internal yang melanda Partai Golkar Takalar pascapenetapan calon bupati oleh DPP mulai menemui titik penyelesaian.
Ketua DPD II Partai Golkar Takalar, Natsir Ibrahim Daeng Nojeng, akhirnya menerima keputusan DPP Partai Golkar yang menetapkan Burhanuddin Baharuddin sebagai calon bupati di Pilkada Takalar.
Sikap berbeda ditunjukkan bakal calon bupati Bone A Irsan Galigo. Anggota DPRD Sulsel ini tetap menolak keputusan DPP yang mengusung A Fahsar Padjalangi di Pilkada Bone. Bahkan, putra Bupati Bone A Idris Galigo ini mulai menggalang kekuatan untuk maju melalui jalur independen. Nojeng yang juga putra Bupati Takalar, Ibrahim Rewa ini juga bersedia menerima posisi calon wakil bupati mendampingi Burhanuddin.
“Saya terima semua keputusan partai, apa pun itu. Saya siap menjadi wakil bupati,” ujar Nojeng seusai bertemu dengan Ketua DPD I Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, kemarin. Dalam pertemuan tertutup itu, Syahrul didampingi keluarga besarnya, yakni Ketua DPD II Golkar Gowa Tenri Olle Yasin Limpo, Ketua Harian Golkar Makassar Haris Yasin Limpo, dan Andi Darussalam Tabussala. Irman Yasin Limpo juga berada rujab gubernur saat Nojeng meninggalkan kediaman gubernur Sulsel itu.
Keputusan Nojeng ini tergolong mengejutkan.Tiga hari sebelumnya, pendukung Nojeng melakukan aksi penolakan terhadap keputusan DPP Golkar yang menyingkirkan Nojeng sebagai calon bupati. Protes dilakukan dengan cara membakar atribut Partai Golkar, termasuk baliho milik Syahrul di Takalar. Namun, Nojeng membantah jika penolakan pendukungnya itu atas instruksi darinya. Mantan Ketua KNPI Takalar mengaku tidak tahu menahu atas kejadian pembakaran atribut Golkar itu.
“Saya baru datang dari Jakarta dan saya tidak tahu kalau ada ribut-ribut. Itu pun terjadi karena saya tidak ada, coba mi kalau saya ada,”ujar legislator DPRD Takalar ini. Dia juga membantah telah membangun komunikasi dengan beberapa partai politik untuk melawan Partai Golkar di pilkada.
Dia menegaskan, sejak awal telah berkomitmen akan menerima apapun keputusan partai. “Tidak ada komunikasi dengan partai lain. Siapa yang bilang ada. Saya juga tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Golkar,”ujarnya. Syahrul mengatakan, keputusan Golkar yang menetapkan Burhanuddin sebagai calon bupati telah melewati tahapan mekanisme.
“Jajaran Golkar tahu karakter saya. Kita mengacu kepada aturan main, dan Partai Golkar bukan hanya untuk tujuan kekuasaan, melainkan bermuara kepada kesejahteraan rakyat,”ujarnya. Dia membenarkan jika sudah ada komitmen dari Nojeng untuk menyatu di Pilkada Takalar.
Syahrul memberikan kesempatan kepada Nojeng untuk membangun komunikasi dan interaksi dengan Burhanuddin. Diketahui,hubungan kedua kader Golkar itu renggang bahkan berkali-kali memanas saat terlibat persaingan mengendarai Partai Golkar.
“Kami berikan kesempatan untuk berinteraksi dengan Bur. Pastinya, sudah ada komitmen untuk bersama dalam barisan untuk meraih kepentingan yang lebih besar,”jelas dia. Polemik melanda Golkar Takalar dan Bone setelah DPP Golkar menetapkan calon bupati yang akan diusung di dua daerah tersebut.
Selain penolakan kader Golkar Takalar, aksi yang sama juga dilakukan pendukung A Irsan Galigo di Kabupaten Bone. Buntut kekecewaan pendukung Irsan atas keputusan DPP Golkar yang memilih mengusung A Fahsar Padjalangi sebagai calon bupati dilampiaskan dengan membakar atribut Golkar, termasuk baliho Syahrul.
Ironisnya, pembakaran atribut ini dilakukan di rumah jabatan Bupati Bone,A Idris Galigo yang tak lain ayah Irsan, yang menjadi posko utama pemenangan Syahrul untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel mendatang.
Syahrul mengharapkan Irsan Galigo juga menerima keputusan Partai Golkar yang menetapkan Fahsar sebagai calon bupati karena itu dilakukan sesuai mekanisme, yakni survei. “Saya harapkan Bone juga begitu. Senin nanti saya akan berbicara tentang Bone. Kami selesaikan satu-satu,” ungkap calon gubernur Sulsel dari Partai Golkar ini. Adik Syahrul, Irman Yasin Limpo menambahkan, tidak ada alasan bagi kader Partai Golkar untuk kecewa dengan Syahrul.
Keputusan penetapan kandidat ditetapkan oleh DPP, dan bukan DPD I. Adik bungsu Syahrul itu mengharapkan kader Golkar tetap solid dan menyatu menghadapi momentum politik. “Menyatu bisa dalam artian berpaket atau bentuk yang lain.
Apalagi, keputusan itu telah melewati tahapan,”ujarnya. Kandidat Bupati Takalar Partai Golkar, Burhanuddin mengaku akan menerima Nojeng sebagai pasangannya jika itu kehendak DPP Golkar. Hanya, paket Burhanuddin-Nojeng diperkirakan tidak mudah, terlebih mayoritas pendukung Burhanuddin tidak menginginkan itu terjadi.
Bur, sapaan Burhanuddin, mengaku akan berupaya meyakinkan pendukung fanatiknya untuk menerima Nojeng. “Jika itu perintah partai maka saya taat dan loyal, walau saya harus kerja keras memberikan pengertian kepada pendukung saya,”ujar dia kemarin.
Ketua Tim Pemenangan Bur, Fahruddin Rangga juga mengaku kaget atas keinginan Nojeng itu. Hanya, pihaknya akan melakukan kajian mendalam terlebih dahulu sebelum menerima keinginan itu.“Kami akan pelajari dulu, apakah Nojeng ikhlas atau menyimpan motivasi yang lain karena ini mengagetkan,” ujar adik kandung Burhanuddin itu.
Golkar Bone Siap Bertemu Syahrul
Keseriusan Irsan maju lewat jalur perseorangan ini dibuktikan dengan mengumpulkan puluhan kepala desa di rumah jabatan bupati Bone pada Kamis (24/5) malam. Salah seorang pejabat pendukung Irsan, Andi Hidayat Pananrangi mengatakan, kepala desa yang datang ke rujab tersebut hendak menyampaikan aspirasinya agar Irsan maju lewat jalur independen.
Para kepala desa tersebut diterima Idris Galigo yang juga Ketua DPD I Golkar Bone. “Kades datang meminta agar Irsan diizinkan maju lewat jalur independen. Bupati dalam kapasitas pribadi mempersilakan Irsan maju jika itu kehendak pendukungnya,” ujar Hidayat yang juga Camat Bontocani ini, kemarin.
Kekecewaan pendukung Irsan terhadap keputusan DPP itu juga dilampiaskan dengan mengganti stiker bergambar Ketua DPD I Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo pada sejumlah mobil. Jika sebelumnya mobil ini di-branding dengan gambar Syahrul berdampingan dengan Irsan, sejak kemarin, mobil tersebut hanya menyisakan gambar Irsan. Tulisan Don’t Stop Komandan— tagline Syahrul maju di Pemilihan Gubernur Sulsel—juga diganti dengan kalimat ACC Jalur Independen Jauh Lebih Baik.
Sementara itu, DPD II Golkar belum mengambil langkah terkait keputusan DPP Golkar yang menetapkan Andi Fahsar Padjalangi untuk mengendarai Golkar di Pilkada Bone. Golkar Bone belum menyatakan sikap apakah menerima atau menolak keputusan itu.
Sekretaris DPD II Golkar Bone, Firman Batari yang dihubungi kemarin mengatakan,dia akan melakukan pertemuan dengan Ketua DPD II Golkar Bone A Idris Galigo. Pertemuan ini untuk membicarakan agenda rapat dengan seluruh pengurus Golkar. “Kami mau rapat dulu sebelum mengambil sikap.
Soalnya, SK penetapan itu juga belum kami terima,”kata salah satu loyalis Idris Galigo ini. Wakil Sekretaris DPD II Golkar Bone Andi Irwansyah mengatakan, dalam waktu dekat seluruh pengurus Golkar akan melakukan rapat pleno diperluas untuk membahas keputusan DPP tersebut.
DPD II juga sudah merencanakan untuk bertemu Ketua DPD I Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo. “Kami rencananya akan bertemu Ketua DPD I setelah rapat,” katanya kemarin. Informasi yang diperoleh,rapat pleno diperluas akan dilaksanakan pada hari Senin besok. Kendati demikian, belum diketahui apa agenda utama pembahasan rapat pleno tersebut.
Terpisah A Fahsar Padjalangi mengatakan, dia mendapat rekomendasi dari DPP untuk segera mengirim tiga nama wakil bupati yang nantinya akan ditetapkan sebagai calon wakil bupati. Ketika ditanya apakah ada tawaran untuk berpasangan dengan Irsan Galigo, Fahsar mengaku tidak tahu.“Jangan ditawarkan seperti itu.
Sebelum penetapan, saya tidak pernah bertemu siapa pun di DPP,”katanya. Fahsar juga mengaskan dia sudah berkomitmen untuk berpasangan dengan Ketua DPRD Bone Ambo Dalle yang juga wakil ketua DPD II Golkar Bone.
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com
Akses : Minggu, 27-05-2012
Penulis : abd salam malik/ Yosnaiobe
0 Response to "Nojeng Melunak, Irsan Tetap Ngotot"
Post a Comment