Mengaku Diintervensi, LSI Tarik Surveyor

MAKASSAR, FAJAR -- Dinamika penetapan calon bupati Takalar usungan Golkar seperti tidak ada habisnya. Yang terbaru, survei pesanan DPP terindikasi coba diintervensi pihak tertentu. 

SURVEI elektabilitas dan popularitas calon oleh PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) diganggu untuk memengaruhi hasil survei yang akan menjadi acuan penetapan calon. PT LSI menunjuk anak usahanya, Konsultan Citra Indonesia (KCI) melakukan survei elektabilitas calon tersebut. 

Hanya saja, surveyor KCI yang sudah bekerja beberapa hari merasa tidak nyaman dengan intervensi pihak tertentu yang mengarahkan lokasi survei pada daerah tertentu yang dapat menguntungkan kandidat tertentu.

Direktur Eksekutif KCI, Barkah Pattimahu yang dikonfirmasi, Jumat, 27 April membenarkan telah menarik tim surveyornya dari Takalar sejak beberapa hari lalu. "Ada kendala teknis lapangan yang membuat kami harus menghentikan survei. Kami belum tahu kapan survei bisa dilanjutkan kembali," beber peneliti LSI itu.

Barkah berharap, semua pihak di Takalar bisa menghargai kerja lembaga survei dan tidak melakukan intervensi kepada surveyor di lapangan. Semua bentuk intervensi yang dilakukan, kata dia, bisa mengacaukan sistem yang telah terbangun.

"Kami meminta siapapun yang disurvei bisa mengikuti mekanisme yang berjalan, karena ini untuk kepentingan mereka juga. Kami tidak punya kepentingan dan hasilnya untuk internal mereka juga," tegas Barkah.
Penarikan tim surveyor harus dilakukan PT LSI untuk menjaga kredibilitas dan akurasi hasil survei. Makanya, proses survei harus benar-benar valid berdasarkan kondisi lapangan dan bukan hasil rekayasa.

PT LSI tetap bertanggung jawab terhadap validitas hasil survei yang dipesan DPP Golkar. Intervensi yang dialami tim surveyor, kata dia, tentu akan membuat hasil survei berbeda dengan hasil pemilukada. 

Padahal, survei ini diharapkan menjadi yang terakhir dilakukan pascahasil survei Indobarometer yang batal karena dianggap ganjal. Ini tentu membuat pusing DPP Golkar apalagi tahapan pemilukada Golkar Takalar sudah dekat. Kalau tidak ada halangan, bulan depan pendaftaran calon sudah dimulai.

Opsi mulai berkembang. Ada yang menyebut DPP akan berpedoman pada survei terakhir atau survei yang dilakukan Indobarometer yang mengunggulkan Ketua DPD Golkar Takalar, Natsir Ibrahim. Begitu juga menjadikan survei pertama dan kedua yang unggulkan Burhanuddin Baharuddin akan dijadikan patokan DPP. Sambil melihat survei pembanding beberapa survei lain. 

Korwil Takalar DPD Golkar Sulsel, Hoist Bachtiar yang dikonfirmasi mengaku DPP bisa jadi menunjuk tim survei lain. Hoist mengaku tidak mengerti dengan kejadian ini atau bocornya survei yang dilakukan DPP di Takalar. Padahal kalau dilakukan dengan benar atau tidak ada pihak internal yang membocorkan, survei tidak mungkin diketahui aparat setempat.

"Saya tidak menuduh ada yang bocorkan tapi logikanya seperti itu. Padahal yang diinginkan Golkar adalah keterlibaan masyarakat secara awal. Artinya calon Golkar memang sudah tidak asing di masyarakat. Tapi kalau ada permainan jadinya kacau. Khawatirnya kita, kalau salah menentukan cabup kita malah tidak bisa mencapai tujuan yang ingin diraih," tandas Hoist.

Soal wacana DPP akan mengambil survei Indobarometer, Hoist menegaskan Golkar tidak mungkin menjadikan survei yang sudah dibatalkan sebagai acuan. Lebih memungkinkan ketika menggunakan survei lain untuk melakukan survei ulang yang benar-benar rahasia. (rif-sah)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Mengaku Diintervensi, LSI Tarik Surveyor"

Post a Comment

KOMENTAR FESBUKER