WATAMPONE– Anggota DPRD Sulsel Andi Irsan Galigo akan melawan calon bupati Partai Golkar Andi Fahsar Padjalangi melalui jalur independen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bone 2013 mendatang.
Putra Bupati Bone Idris Galigo ini siap dipecat jika keputusannya itu dianggap menyalahi peraturan dan mekanisme di Partai Golkar.“Sebagai pribadi saya tentu tidak melarang hak politiknya.Apalagi ini juga atas dorongan pendukungnya,” kata Idris Galigo yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Bone ini di Watampone,kemarin. Idris Galigo hanya memberikan jalan kepada putranya untuk maju lewat jalur perseorangan.
Secara organisasi, DPD II Golkar Bone akhirnya menerima keputusan DPP yang menetapkan Fahsar sebagai calon bupati. Penetapan Fahsar tersebut menyingkirkan usulan DPD II yang menghendaki Irsan sebagai calon bupati.“Sebagai kader Golkar saya tidak ingin menghianati partai dan siap untuk mengamankan keputusan DPP,”kata Idris Galigo. Meski demikian, Idris tetap mem-back up putranya untuk maju di luar Partai Golkar.Untuk memenuhi semua persyaratan jalur independen, Irsan sudah menggerakkan tim suksesnya mengumpulkan KTP dan persyaratan dukungan lainnya.
Bahkan,dari informasi yang dihimpun, Idris Galigo mewajibkan pejabat Pemkab Bone untuk membantu Irsan mengumpulkan KTP di masingmasing kecamatan. Namun, Idris membantah isu tersebut. Menurut dia,Irsan sendiri yang bergerak dan membentuk tim untuk pengumpulan KTP. Sejumlah camat yang dikonfirmasi SINDO kemarin mengakui adanya pertemuan di Rujab Bupati Bone pada Sabtu malam (26/5) lalu. Dalam pertemuan tersebut, Idris meminta bantuan secara pribadi. Namun, mereka membantah diperintah khusus oleh Idris untuk mengumpulkan KTP.
Menanggapi hal itu,Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Syamsul Bahri mengatakan,sejak DPP Golkar menetapkan calon bupati, kader lain tidak diberi izin untuk maju baik melalui parpol lain atau lewat jalur independen.“Tentu ada konsekuensinya. Sebab itu termasuk pelanggaran,”katanya. Sementara itu,Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo tidak melarang Andi Irsan Galigo untuk maju lewat jalur independen atau pindah parpol pada Pilkada Bone 2013 mendatang.
“Itu hak pribadi dia. Kami tidak punya wewenang melarang. Tapi kalau kader Golkar harus solid mendukung calon yang diusulkan oleh Golkar,” kata Gubernur Sulsel ini di Bulukumba,kemarin. Seperti diketahui, Irsan yang juga putra Bupati Bone Idris Galigo menolak putusan DPP Partai Golkar yang menetapkan Andi Fahsar Padjalangi sebagai calon bupati dalam Pilkada Bone. Irsan merupakan salah satu calon yang diajukan bersama Fahsar ke DPP. Namun, dia terpental bersama putra Bupati Takalar, Ibrahim Rewa,Natsir Ibrahim (Nojeng) yang juga mencalonkan diri sebagai bupati di Takalar.
DPP menetapkan Burhanuddin Baharuddin sebagai calon bupati Takalar. Belakangan, Nojeng sudah melunak sementara Irsan tetap memaksakan untuk maju sebagai calon bupati lewat jalur independen. Menurut Syahrul, keputusan Irsan untuk maju sebagai calon independen atau lewat parpol lain adalah hak pribadi masing- masing orang.Mereka memiliki hak pribadi dalam menentukan sikap. Hanya saja, Syahrul meminta kader Golkar lainnya solid mendukung kader yang diusung baik di pemilihan bupati/ wali kota maupun Pilgub Sulsel.
“Yang terpenting adalah kader Golkar harus solid dan jujur.Perjuangan partai adalah kepentingan masyarakat. Namun, yang paling mendasar adalah Golkar tidak boleh pecah,” ungkap mantan bupati Gowa dua periode ini di hadapan ratusan pendukungnya di Bulukumba,kemarin. Menurut dia, Golkar tidak boleh berpisah dalam memberikan dukungan kepada kandidat yang diusung Golkar baik dalam Pilgub maupun Pilkada. Semua kader harus konsisten mendukung satu calon yang ditetapkan oleh Golkar.
Pilkada Takalar
Lain di Bone,lain pula di Takalar. Jika Andi Irsan Galigo memilih maju sendiri lewat jalur independen di Pilkada Bone, Natsir Ibrahim (Nojeng) memilih skenario yang berbeda. Putra Bupati Takalar Ibrahim Rewa itu melunak dan menerima menjadi calon wakil bupati untuk mendampingi Burhanuddin Baharuddin. Namun, kesediaan Nojeng itu dinilai akan merusak desain pemenangan Burhanuddin.Pasalnya, selain menerima posisi wakilbupati,IbrahimRewa juga mengisyaratkan saudara Nojeng, Achmad Se’re bertarung di Pilkada Takalar.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu akan maju lewat jalur independen. Wakil Sekretaris DPD I Partai Golkar Chaidir Arif Krg Sijaya menegaskan, Burhanuddin harus mempertimbangkan ulang jika menerima Nojeng sebagai wakilnya.Dia menilai, kesediaan mantan Ketua KNPI Takalar itu tidak ikhlas dan berpotensi merusak pencalonan Burhanuddin. Pasalnya, di sisi lain,Ibrahim Rewa juga memasang Achmad Se’re untuk bertarung lewat jalur nonpartai.“ Apa artinya menerima jabatan wakil, sementara di saat yang bersamaan anak Ibrahim Rewa yang lain juga akan bertarung,” kata mantan anggota DPRD Sulsel itu.
Jika Nojeng menjadi paket Bur,dia menilai hanya merusak internal pemenangan. Pasalnya, keluarga Ibrahim Rewa hanya fokus memenangkan Achmad Se’re.Menurutnya, kesediaan Nojeng menjadi wakil bupati adalah grand desain bupati dua periode itu untuk mengalahkan Partai Golkar di Takalar. “Ini grand design dari Ibrahim Rewa,pada akhirnya beliau hanya akan fokus memenangkan Achmad Se’re,termasuk akan memanfaatkan segala potensi struktural pemerintahan dan anggaran yang ada,” ungkapnya.
Tanda-tanda yang lain ujar Krg Sijaya, putra bungsu Ibrahim Rewa,Yasin Ibrahim Daeng Pasang telah resmi menjabat koordinator pemenangan Ilham Areif Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar di Takalar.Majunya Achmad Se’re dan terpilihnya Pasang sebagai Ketua Tim Ilham-Aziz di Takalar terjadi hampir bersamaan.“Hasil analisis saya berdasarkan fakta-fakta itu semakin memperjelas bahwa ini desain untuk melawan Partai Golkar,”paparnya.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Burhanuddin Burhanuddin, Fahruddin Rangga, mengaku,pihaknya masih melakukan analisis terhadap berbagai kemungkinan yang bisa terjadi jika berpaket. Adik kandung Burhanuddin ini menegaskan, pihaknya masih menunggu instruksi Partai Golkar.Dia juga membenarkan,mayoritas pendukung Burhanuddin tidak menginginkan paket itu.“Kita masih menunggu sampai 30 Mei dan pastinya kita juga melakukan analisis,”katanya. Juru bicara Nojeng, Ismail Tato mengatakan, keputusan Nojeng menerima posisi wakil bupati bukan keinginan pribadi. Menurut dia, kesediaan menjadi pendamping Bur hanya untuk membuktikan loyalitas sebagai kader.
“Itu keinginan DPP untuk memaketkan Pak Bur dengan Pak Natsir, bukankeinginankita,”katanya. Terkait majunya Achmad Se’re, Ismail mengatakan, jika ada keluarga Ibrahim Rewa yang lain yang bertarung, itu konteks lain.Namun, dia ragu jika anggota DPR RI itu turun bertarung di Takalar.“Saya belum yakin itu,mungkin hanya wacana untuk menghalangi paket ini terjadi,”katanya. yos naiobe/syamsir/ abd salam mali
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com
0 Response to "Siap Dipecat, Irsan Lawan Fahsar"
Post a Comment