RAKYAT SULSEL . Walaupun Bupati Takalar Ibrahim Rewa terus menyatakan akan bersikap netral di pilkada Takalar, namun jejak politik sang kaisar dalam memobilisasi PNS dan guru terdeteksi kalangan politisi. Sikap ini pun membuat Partai Golkar yang merupakan bumper dan bungker politik Ibrahim Rewa selama puluhan tahun, perlahan tapi pasti mulai terusik atas manuver sang kaisar.
Bahkan, DPD II Golkar Takalar melalui fraksinya di parlemen yang menguasai 10 kursi mulai ogah melindungi Ibrahim Rewa mengadang serangan fraksi lain. Bahkan sinyalemen, Golkar kini menggalang kekuatan melawan kegagalan Ibrahim Rewa memimpin Takalar mulai ditabuh.
Sikap ini tercermin melalui pemandangan umum Fraksi Golkar yang dibacakan Nawir Abdul Rahman, kemarin (27/8). Fraksi Golkar menjadi fraksi terdepan menentang upaya politisasi PNS dan seruan politik ke PNS Takalar untuk mendukung pasangan tertentu. Sehingga, Fraksi Golkar yang paling kencang menyuarakan kegagalan Pemkab Takalar menerapkan pengelolaan tata pemerintahan yang akuntabel, transparan, dan partisipatif. Golkar menolak politisasi PNS dan kegagalan pengelolaan aset daerah, termasuk dugaan korupsi di Dinas Pendidikan, tegas Nawir Abdul Rahman.
Sikap penolakan Partai Golkar menjadi bumper Ibrahim Rewa juga dibahas di beberapa anggota fraksi, antara lain; Bachtiar Rauf Siriwa, Muchtar Maluddin, dan Madjid Makkaraeng. Mereka menegaskan siap mengamankan keputusan partai. Fraksi adalah perpanjangan partai. Sehingga pemandangan awal Fraksi Golkar jelas adalah untuk mengembalikan demokrasi kembali ke relnya, tutur ketiga anggota Fraksi Golkar ini usai paripurna.
Enggannya Fraksi Golkar memback-up sikap politik Ibrahim Rewa menjadikan pengaruh kaisar di Takalar terus melorot tajam. Plin-plannya sikap bupati menjadikan banyak PNS dan guru kini melawan karena mereka sudah lama ditekan sikapnya, baik jenjang karier maupun sikap politiknya, beber Hasbullah R Bali, Wakil Ketua DPRD Takalar. (yos/D)
Sumber : http://rakyatsulsel.com
0 Response to "GOLKAR OGAH JADI BUMPER IBRAHIM REWA"
Post a Comment